Minggu, 12 Januari 2020


1. Sejarah Artificial Intelligence




Kecerdasan Buatan (artificial intelligence) merupakan inovasi baru di bidang ilmu pengetahuan. Mulai ada sejak muncul komputer modern, yakni pada 1940 dan 1950. Kemampuan mesin elektronika baru menyimpan sejumlah besar info, memproses dengan kecepatan sangat tinggi menandingi kemampuan manusia. Ilmu pengetahuan komputer ini khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan komputer. Pada sistem ini memperlihatkan sifat-sifat khas yang dihubungkan dengan kecerdasan dalam kelakuan yang sepenuhnya dapat menirukan beberapa fungsi otak manusia, seperti pengertian bahasa, pengetahuan, pemikiran, pemecahan, dan masalah.

Pentingnya kecerdasan buatan menjadi nyata bagi negara-negara yang berperan sejak tahun 1970. Para pemimpin negara yang mengakui potensialnya kecerdasan buatan mengharap mendapat persetujuan jangka panjang untuk sumber-sumber yang memerlukan dana intensif. Jepang adalah yang pertama kali melakukan itu. Negara ini mengembangkan program yang sangat berambisi dalam penelitian kecerdasan buatan. Sebagai bidang ilmu pengetahuan komputer, kecerdasan buatan sebenarnya sudah mulai diselidiki pada 1930-an dan 1940-an. Pada saat itu, banyak cendekiawan mengembangkan ide-ide baru mengenai komputasi.

Logika matematika menjadi bidang aktif dari penyelidikan kecerdasan buatan, karena sistem logika deduktif telah berhasil diimplementasikan dalam program-program komputer. Seorang ahli matematika bernama Alan Turing, yang memiliki sumbangan besar dalam pengembangan teori kemampuan penghitungan (computability), mengusulkan tes untuk melihat bisa atau tidaknya mesin memberikan respon terhadap seangkaian pertanyaan (agar mesin dapat dikatakan cerdas). Uji yang dilakukan adalah dengan mengukur kinerja (performance) mesin cerdas. Uji Alan Turing menjadi dasar bagi banyak strategi yang digunakan dengan menilai program-program kecerdasan buatan.

Pada awalnya, kecerdasan buatan hanya ada di universitas-universitas dan laboratorium penelitian, serta hanya sedikit produk yang dihasilkan dan dikembangkan. Menjelang akhir 1970-an dan 1980-an, mulai dikembangkan secara penuh dan hasilnya berangsur-angsur dipublikasikan di khalayak umum. Permasalahan di dalam kecerdasan buatan akan selalu bertambah dan berkembang seiring dengan laju perkembangan zaman menuju arah globalisasi dalam setiap aspek kehidupan manusia, yang membawa persoalan-persoalan yang semakin beragam pula.

Program kecerdasan buatan lebih sederhana dalam pengoperasiannya, sehingga banyak membantu pemakai. Program konvensional dijalankan secara prosedural dan kaku, rangkaian tahap solusinya sudah didefinisikan secara tepat oleh pemrogramnya. Sebaliknya, pada program kecerdasan buatan untuk mendapatkan solusi yang memuaskan dilakukan pendekatan trial and error, mirip seperti apa yang dilakukan oleh manusia.


Video mengenai artificial intelligence



2. Hubungan Artificial Intelligence Dan Kognisi Manusia



Kecerdasan buatan adalah ilmu komputer yang membuat mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia dan dapat menirukan perilaku manusia.
Kognisi manusia adalah suatu proses mental atau suatu aktivitas pikiran manusia dalam mengetahui dan memahami suatu informasi yang didapat dari lingkungan sekitarnya. Jika kita dapat menjelaskan bagaimana manusia berfikir maka kita dapat membuat komputer pintar yang bekerja untuk kita serta memahami bagaimana kita menyimpan dan memanggil kembali suatu informasi akan membantu kita dalam membuat database yang lebih baik
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah sebuah bidang keilmuan yang mengimplementasikan metode dan teknik pada mesin agar  dapat menirukan kecerdasan manusia dalam membuat keputusan atau melakukan sebuah aksi. Mesin tersebut berupa sistem komputer atau robot intelegensi.

 Ilmu kognitif (psikologi) bersama-sama dengan model komputer dari AI dan teknik eksperimen dari psikologi mencoba mengkonstruksi secara tepat tentang teori perasaan dari kegiatan berpikir manusia.
Seperti Sylogisme logika dari Aristoteles
·         Socrates adalah manusia
·         Semua manusia akan mati
·         Socrataes akan mati
Tradisi logika dalam AI berharap untuk membangun sebuah program untuk membuat sistem cerdas

Hal ini dapat dilihat bagaimana cara kerja kecerdasan buatan dan kognisi manusia. Dimana kognisi manusia menerima sebuah stimulus kemudian diproses lalu menghasilkan sebuah respon. Sedangkan kecerdasan buatan menerima sebuah input yang diproses dan kemudian mengeluarkan sebuah output berupa keputusan. Dari cara kerja kecerdasan buatan dan kognisi manusia hampir sama, yaitu kesamaan dalam proses belajar dan proses berfikir. Tetapi kecerdasan buatan dibuat untuk menyamai proses belajar dan proses berfikir pada manusia.

3. Hubungan Artificial Intelligence Dan Sistem Pakar




Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan “knowledgebased system” yaitu suatu aplikasi komputer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik. Sistem ini bekerja dengan menggunakan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sistem ini disebut sistem pakar karena fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus memiliki pengetahuan, pengalaman dalam memecahkan suatu persoalan. Sistem biasanya berfungsi sebagai kunci penting yang akan membantu suatu sistem pendukung keputusan atau sistem pendukung eksekutif.

Menurut Achmad (2006), sistem pakar adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mapu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit.

Sistem pakar telah dibuat untuk memecahkan masalah-masalah dalam berbagai bidang, antara lain matematika, teknik, kedokteran, ilmu komputer, sampai bidang hukum. Walaupun sistem pakar sebagai sistem komputer yang dalam berbagai hal bekerjanya jauh lebih baik dari manusia atau ahli, tetapi kita tidak bisa menghilangkan begitu saja faktor manusia dan digantikan oleh sistem komputer, karena pada banyak situasi keahlian manusia tetap dibutuhkan, sebab kemampuan komputer terbatas. Salah satu metode yang paling umum untuk merepresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) IF..THEN (jika..maka). Konsep dasar dari suatu sistem pakar mengandung beberapa unsur atau elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferesi, aturan dan kemampuan menjelaskan.


Contoh artificial intelligence dan sistem pakar

1.      Permainan (game) : tic-tac-toe, chess, backgammon, poker l
2.      Pemrosesan bahasa alami : Percakapan menara kontrol, ringkasan stock pasar l
3.      Aplikasi industri : Diagnosa pabrik, perencanaan produksi
4.      Kinerja level pakar : Biologi molekul, konfigurasi komputer


Sistem Pakar (Eliza, Parry dan Net Talk)

Eliza, Parry dan Nettalk adalah beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot itu sendiri merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau artificial intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent). Berikut ini saya akan menjelaskan satu persatu dari chatterbot tersebut:

Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini,

ELIZA

Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

PARRY

Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.

NETTALK

Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai jaringan syaraf atau jaring syaraf). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.

Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.


4. Artificial Intelligence Sebagai Expert System


Menurut Rich (2009) kecerdasan buatan AI adalah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal yang, pada saat ini, lebih baik daripada orang/manusia melakukannya. Sedangkan dalam Ensiklopedia of Britannica menyatakan bahwa AI adalah kecerdasan buatan ialah cabang ilmu komputer yang dalam mempresentasikan pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk symbol-symbol daripada bilangan dan memproses informasi berdasarkan model heuristic atau dalam kata lain berdasarkan sejumlah aturan tertentu.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menghasilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) merupakan aplikasi computer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.

Sistem Pakar (Expert System) adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya, Sistem Pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mampu mencapai tingkat performa yang sebanding sengan seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit. Ide dasarnya adalah kepakaran ditransfer dari seorang pakar atau sumber kepakaran lain ke komputer, pengetahuan yang ada di simpan dalam komputer, dan pengguna dapat berkonsultasi pada komputer itu untuk suatu nasehat, lalu kemudian komputer dapat mengambil inferensi (menyimpulkan, mendeduksi, dll) seperti layaknya seorang pakar. Dan selanjutnya komputer akan menjelaskan ke pengguna tersebut, dengan alasan-alasannya bila perlu.

 Video mengenai sistem pakar (expert system)









Rich, Elaine., Knight, Kevin & Nair, B. Shivasankar (2009) “Artificial Intelligence”, Third Edition, Tata McGraw-Hill Inc.
Achmad, B. (2006). Kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Tanggerang: Graha Ilmu.

Minggu, 08 Desember 2019


www.goodcore.co.uk/blog/best-free-database-software/

A.  Database

Menurut Sutarman (2012:15), Database sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menyimpan data dan hubungan diantaranya.

Menurut Ladjamudin (2013:129), Database adalah sekumpulan data store (bisa dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk, oftical disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainya

1.      Era permulaan database ditandai dengan : 
a.       Pengulangan data 
b.      Ketergatungan data 
c.       Kepemilikan data yang tersebar

2.      Konsep Database
Konsep database yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.

3.      Struktur Database menjadi :
a.       Database
b.      File
c.       Catatan
d.      Elemen data

4.      Keuntungan DBMS
a.       Mengurangi pengulangan data
b.      Mencapai independensi data.
1)      Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi.
2)      Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
c.       Mengintegrasikan data dari beberapa file.
Saat file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi menjadi kendala.
d.      Mengambil data dan informasi secara cepat.
Hubungan logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik atau menit.
e.       Meningkatkan keamanan.
Baik DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.

5.      Kerugian DBMS
a.       Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
b.      Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
c.       Memperkerjakan dan mempertahankan staf DBA.



B.   Peranan Database dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam psikologi)


1.      Merancang sistem untuk mengolah informasi dalam psikologi

Pada materi sebelumnya saya telah menjelaskan tentang sistem informasi dalam psikologi, dimana sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Sistem informasi psikologi juga merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan
Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi. Selain itu, Sistem informasi psikologi memberikan suatu inovasi dan tentunya kemudahan pada bidang psikologi dalam pengaplikasiannya. Penggunaan sistem informasi dalam psikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola dengan sentuhan komputerisasi.

2.      Menggunakan komputer sebagai balat bantu pengolahan informasi dalam psikologi

Semakin modern ini banyak hal yang dengan mudah dilakukan ditambah lagi penggunaan teknologi yang semakin maju. Dengan sistem informasi yang semakin berkembang pesat hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh para ahli dibidang psikolog. Seperti pada HRD sebuah perusahaan yang sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu para konselor juga memanfaatkan dengan baik seperti melakukan konseling online untuk anak-anak, remaja, wanita dll.
Dalam perkuliahan salah satu aplikasi yang sering digunakan dalam psikologi adalah program SPSS, aplikasi SPSS merupakan salah satu program komputer yang dapat digunakan dalam psikologi. SPSS adalah program komputer yang dipakai untuk analisis statistika. SPSS biasanya dipergunaan dalam mengolah data penelitian seperti skripsi dan penelitian ilmiah serta beerbagai matakuliah yang memerlukan aplikasi SPSS

C. Sistem Pengolahan data

wahyu_pratama.staff.gunadarma.ac.id › Downloads › files › SI+SDM+Pert...


Sistem Pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol nomor, huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya.
 Sistem Pengolahan Data adalah sistem yang melakukan tugas pengolahan data

Tujuan Pengolahan Data
a.       Tujuan Untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan Up-to-date.
b.      Manajemen perusahaan  melakukan sistem pengolahan data untuk mengontrol aktivitas perusahaan.

Konsep dan Tugas Pengolahan Data :
a.       Pengumpulan, Perubahan dan Penyimanan Data.
b.      Pembuatan Dokumen.
c.       Sifat Pengolahan Data.

Contoh Sistem Pengolahan Data :
a.       Data Personil.
b.      Gaji Bulanan dan Pajak Penghasilan.

Selama beberapa tahun telah digunakan empat jenis pengolahan data :
a.       Sistem Manual, sistem pertama ini hanya terdiri atas orang, pulpen, pensil, dan buku besar (general ledger) untuk membuka data. Buku besar menggambarkan record dari operasi perusahaan.
b.      Mesin Keydriven, penemuan mesin ini seperti cash register, mesin ketik dan kalkulator meja meringankan tugas pengurusan data yang besar.
c.       Mesin Punched Card, dengan cara yang sama sejumlah organisasi yang besar mencatat transaksi mereka dalam bentuk kartu berlubang (punched card), selain itu mesin punched card digunakan untuk pemeliharaan dan pengolahan file yang penting.
d.      Komputer, sekarang semua organisasi yang besar dan sebagian besar organisasi yang lebih kecil mengandalkan komputer untuk melakukan mayoritas pengolahan data mereka.

Era permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data dan kepemilikan data yang tersebar, yaitu saat mengadopsi konsep database, struktur database menjadi database, file, catatan dan elemen data. Konsep database adalah integrasi logis dari catatan-catatan file.
Tujuan Konsep Database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data (independensi data). Independensi Data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus data yang terpisah secara fisik dari program.
Tujuan Pengolahan Data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up to date.

Tugas Pengolahan Data adalah :
a.       Pengumpulan Data, sepanjang perusahaan memberikan barang dan jasa kepada lingkungannya, tiap tindakanya ini digambarkan dalam record data.
b.      Pengubahan Data, diperlukan untuk mengubah data untuk mentranformasikannya menjadi format yang dapat digunakan. Operasi pengubahan data mencakup pengklasifikasian data, penyortiran data, pengkalkulasian data dan perekapitulasian data.
c.       Penyimpanan Data, pada perusahaan kecil, ada ratusan transaksi dan tindakan tiap harinya sedangkan diperusahan yang lebih besar, mungkin saja ada ribuan.
d.      Sistem Pengolahan Data, menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik yang berada didalam atau diluar perusahaan.

Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan aplikasi komputer lain, yaitu :
a.       Menjalankan tugas penting.
b.      Mengikuti prosedur standar secara relatif.
c.       Mendapatkan data yang lengkap.
d.      Mempunyai focus historia yang paling utama.
e.       Memberikan informasi pemecahan masalah minimal.


D. Sistem Informasi Manajemen

1.      Pengertian Sistem Informasi Manajemen
    Goyal (2003) mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang terdiri atas sekumpulan orang, prosedur, mesin, database, dan model data sebagai elemen-elemennya, ketika sistem ini berfungsi mengumpulkan berbagai data, baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, kemudian mengolah data tersebut dan menyediakan „informasi manajemen‟ untuk membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan. Penggunaan istilah sistem di sini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen mengikuti pemikiran dari pendekatan sistem yang berpandangan holistik (menyeluruh) dan berdasarkan pada konsep sinergi, ketika Sistem Informasi Manajemen lebih dipandang sebagai sebuah sistem yang terintegrasi, dan bukannya sebuah sistem tunggal yang setiap bagiannya terpisah-pisah. Sebagai sistem yang terintegrasi, pada dasarnya semua bagian yang ada dalam Sistem Informasi Manajemen merupakan satu kesatuan dan rancangannya disesuaikan dengan desain sistem secara keseluruhan. Hal lain yang unik dari definisi Goyal adalah adanya istilah „informasi manajemen‟. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, informasi manajemen pada hakikatnya adalah informasi yang mempunyai persyaratan kualitas yang dibutuhkan oleh level manajemen agar dapat menghasilkan keputusan yang efektif.

2.      Konsep Sistem Informasi Organisasional

Sistem Informasi Organisasional adalah alat yang digunakan manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan mempelajari organisasi untuk memperbaiki antar hubungan manusia, perilaku organisasi, berusaha menolong manusia dan organisasi agar dapat saling berhubungan secara lebih efektif

a.       Perencanaan: Pemilihan tujuan & penetapan kebijakan, prosedure & program untuk mencapainya.
b.      Pengorganisasian: Pengelompokan kegiatan yang harus dilaksanakan & menetapkan bentuk serta hubungan keorganisasian untuk menjalankan kegiatan.
c.       Penyusunan staff: Pemilihan & pelatihan orang untuk bekerja dalam organisasi.
d.      Pengkoordinasian: Penjadwalan kegiatan dalam urutan yang tepat & pengkomunikasian perubahan kebutuhan.
e.       Pengaahan: Pemimpin, pemberian pedoman, pengarahan & pemotivasian orang dalam organisasi.
f.       Pengendalian: Pengukuran prestasi & penyimpangannya dari rencana. Pengaturan & pembetulan kegiatan atau kebijakan.

Fungsi Organisasi
a.       Pemasaran Meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan promosi dan penjualan produk dan jasa.
b.      Produksi Meliputi teknik produksi, perencanaan fasilitas produksi, penjadwalan & pengoperasian fasilitas produksi, penempatan & pelatihan karyawan produksi, inspeksi & pengendalian mutu.
c.       Logistik Meliputi kegiatan seperti pembelian, penerimaan, sediaan dan distribusi barang.
d.      Personalia Meliputi penerimaan, pelatihan, pencatatan, pembayaran dan sebagainya. Fungsi Organisai.
e.       Keuangan dan Akuntansi Keuangan meliputi pemberian kredit, proses penagihan, manajemen dana, pengaturan pembelanjaan (bertanggung jawab bagi pemastian sumber dana dengan biaya serendah mungkin). Akuntansi meliputi pengklasifikasian transaksi keuangan, penyiapan anggaran & pengklasifikasian serta penganalisaan data biaya.
f.       Pengolahan Informasi Pemrosesan informasi meliputi permintaan untuk pengolahan, permintaan untuk perbaikan program, usulan proyek & pengendalian hitungan.
g.      Pucuk Pimpinan Manajemen puncak meliputi fungsi direktur yang bertindak dalam kedudukan sebagai pimpinan puncak

Ladjamudin, Al-Bahra. 2013. Analisis & Design Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sutarman. 2012. Pengantar Tekhnologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara
Gaol, C.J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasindo

Believe and Journey

Believe and Journey
You'll learn, as you get older. Some beautiful paths
can't be discovered without getting lost,
laught in the face of adversity.
Yes i'm seeking for someone, to help me.
So that some day i will be the someone
to help some other one.

Great Love

Great Love
In this life we cannot always do great things.
But we can do small things with great love.

Dad & Mom

Dad & Mom
Having a place to go – is a home.
Having someone to love – is a family.
Having both – is a blessing.