Selasa, 08 November 2016

Hubungan Golongan Darah dengan Kepribadian Seseorang




Apakah benar golongan darah bisa digunakan untuk memprediksi atau membaca kepribadian seseorang?
Apakah dengan mengkategorikan kepribadian berdasarkan golongan darah adalah sesuatu yang valid atau sama saja dengan tidak jelasnya dengan astrologi?

Penelitian yang dilakukan pada tahun 1927 oleh seorang profesor asal Jepang yang bernama Takeji Furukawa ini mengemukakan sebuah teori terkait hubungan antara ke empat jenis golongan darah dan sejumlah tempramen yang berbeda-beda pada masing-masing jenis golongan darah. Saking menariknya, "The Study of Temprament Through Blood Type" nya ini pun mendapat dukungan dan dorongan dari masyarakat Jepang dan pemerintahan setempat dalam hal menilai golongan darah sebagai penentu kepribadian seseorang.

Pada tahun 1970-an, Masahiko Nomi menghidupkan kembali gagasan hubungan kepribadian dengan golongan darah tersebut melalui bukunya. Sampai pada tahun 2008, empat buku tentang kepribadian dan golongan darah ini pun menjadi buku terlaris di Jepang waktu itu.

Pada tahun 1901 lalu, metode untuk menentukan ke empat jenis golongan darah yang sekarang kita kenal ini baru ditemukan. Penemunya bernama Karl Landdsteiner  seorang ilmuwan dari Australia.
Pada masa itu, sang ilmuwan ini penasaran, kenapa pada saat melakukan transfusi darah, ada beberapa pasien yang menjalani transfusi dengan berhasil, tapi ada pula pasien yang meninggal ketika transfusi dilakukan. Jika semua darah sama aja, kenapa ada transfusi yang berhasil, dan ada yang tidak? Hasil penelitiannya untuk menjawab pertanyaan tersebut kemudian Karl Landsteiner memenangkan Nobel pada 1930.

Apakah benar protein di permukaan sel darah merah, yang pada dasarnya berfungsi sebagai pemicu respon imun tubuh, bisa digunakan untuk menentukan kepribadian seseorang?

Dan jawabannya adalah TIDAK BENAR!  antigen itu kaitannya ke respon imunitas tubuh. Tidak ada hubungannya dengan kepribadian manusia yang kompleks. Kepribadian manusia dipengaruhi oleh kombinasi antara faktor gen, sirkuit otak, level hormon, dan pengaruh lingkungan, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan golongan darah.

Mudah sekali menemukan orang dengan golongan darah yang sama, tapi memiliki kepribadian yang bertolak belakang, kenapa?

Sudah banyak studi ilmiah yang mempertegas kontradiksi ini. Misalnya, Kunher Wu dkk. (2005) melakukan survei terhadap 2.681 siswa SMA di Taiwan untuk melihat hubungan antara golongan darah dan kepribadian. Studi ini juga memperhatikan faktor lain dan jawaban survei, seperti prestasi akademik, indeks massa tubuh, hingga kepercayaan seseorang terhadap konsep golongan darah.
Studi ini tidak menemukan hubungan yang signifikan antara kepribadian dan golongan darah. Kengo Nawata (2014), seorang psikolog sosial Jepang, menganalisis secara statistik kaitan antara golongan darah dan kepribadian pada 10.000 orang Jepang dan Amerika. Ia menemukan bahwa tidak ada relevansi antara golongan darah dan kepribadian seseorang. Studi di Australia (2003) juga sampai pada kesimpulan bahwa mengaitkan kepribadian seseorang dengan golongan darah tidak punya dasar yang valid.

Lalu kenapa kok sistem golongan darah itu kayaknya benar? Kok sepertinya cocok dengan kepribadian saya?

Untuk menjawab pertanyaan ini,  karena ada pembagian kepribadian berdasarkan golongan darah kayaknya benar, semata-mata karena kekeliruan dalam berpikir (logical fallacy).
Validasi subjektif/bias selektif adalah kecenderungan orang untuk menganggap sepotong informasi menjadi benar jika memiliki makna pribadi atau penting bagi mereka. Hal ini layaknya memanen buah ceri, dipilih yang bagus dan sudah ranum saja. Orang dengan kesalahan logika ini tidak memedulikan kasus atau informasi lain jika bertolak belakang dengan kepercayaannya. Sekalinya ada komik golongan darah yang kamu rasa ngena banget dengan diri, kamu klik “Share” dan tulis status heboh, “Wah bener banget nih”. Tapi sekalinya ada deskripsi yang kurang ngena, ya kamu lanjut aja gitu scroll ke timeline bawah.

Lalu mengapa orang – orang disekitar kita percaya jika golongan darah bisa mempengaruhi kepribadian seseorang?

Karena "The Study of Temprament Through Blood Type" didukung oleh masyarakat jepang.  Sampai pada tahun 2008, empat buku tentang kepribadian dan golongan darah ini pun menjadi buku terlaris di Jepang waktu itu.

Bahkan dalam beberapa kasus, ada kelas-kelas TK di Jepang kadang dibagi berdasarkan golongan darah sehingga diharapkan teknik pengajaran dapat disesuaikan dengan kepribadian individu. Saking pentingnya untuk mengenali karakter orang lain, masyarakat Jepang suka shock kalo ada bule (warga negara asing), lagi singgah/kerja di Jepang, yang tidak tau golongan darah sendiri, “Kok Anda bisa tidak tahu golongan darah Anda? Ah, Anda pasti A, kan?!” Ketsuiki-gata pun merupakan bisnis yang laku di Jepang. Pada 2008, empat dari buku top best seller di Jepang adalah buku pedoman kepribadian berdasarkan golongan darah. Kamu juga pasti lumayan sering melihat topik ini di berbagai manga atau anime Jepang.

Apakah ini ada dampak negatifnya?

Ada banyak laporan bahwa penggunaan katsueki-gata telah mengakibatkan kasus intimidasi di lingkungan TK, bullying pada orang dengan gol.darah AB (kelompok minoritas 10% di Jepang) di lingkungan SMA, hilangnya kesempatan berkarir, hingga berakhirnya hubungan asmara yang bahagia hanya karena masalah golongan darah. Masalah sosial ini bahkan sudah punya istilah khusus, yaitu pelecehan golongan darah atau bura hara.

Mungkin gak terbayangkan sebelumnya, sesuatu yang keliatannya simpel, jika ditelusuri dengan rasa penasaran mendalam, bisa nyambung ke mana-mana. Siapa sangka, komik lucu yang terlihat tidak membahayakan bisa membahayakn seperti masalah sosial di Jepang. Saya tentunya sangat berharap ini bisa jadi bahan renungan, bukan hanya untuk konsep golongan darah, melainkan juga untuk konsep-konsep lain yang telah menjadi stereotype dan menimbulkan ketidakadilan dalam hidup kita bermasyarakat.

Sumber : Ketsuekigata Tsukiai Aisyougaku, Ketsuekigata Omoshiro Dokuhon dan Geniuz



Dani Maharani
Ilmu Budaya Dasar

Manusia dan Keadilan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Believe and Journey

Believe and Journey
You'll learn, as you get older. Some beautiful paths
can't be discovered without getting lost,
laught in the face of adversity.
Yes i'm seeking for someone, to help me.
So that some day i will be the someone
to help some other one.

Great Love

Great Love
In this life we cannot always do great things.
But we can do small things with great love.

Dad & Mom

Dad & Mom
Having a place to go – is a home.
Having someone to love – is a family.
Having both – is a blessing.