Minggu, 27 November 2016

Kehidupan Yang Berarti





Mengapa anak kecil bahkan anak bayi bisa tertidur pulas secara terus menerus di terik panas matahari?
Itu yang selalu ku tanyakan kepada diriku sediri.
Mengapa ibu dan ayahnya tega memperlakukan anak kecil seperti itu,
Yang seharusnya bahagia bermain dengan teman sebayanya.

Ternyata ada fakta di berita bahwa bayi selalu di paksa meminum obat tidur atau sejenisnya, Sebab itulah, mereka selalu terlelap dalam dekap sang penyewa. 
Tak bangun meski berisiknya knalpot yang memekak, debu mengganggu pernafasan dan panas terik membakar.
Betapa mirisnya melihat anak - anak yang butuh perlindungan diperlakukan seperti itu,

Sumber : Viva.co.id
Perempuan itu bernama Lisnidar (41), warga Pasia Kandang, Koto Tangah. 
Bayi yang digendongnya disebut bernama Ardya (11 bulan), disewanya dari Rudini (45), seorang perempuan tunakarya yang pada malam hari acap mengemis di Jembatan Sederhana, Jalan Rasuna Said. 
Berbeda dengan pengemis lainnya yang lari melihat orang asing, Lisni malah tidak. 


”Asalkan ada uangnya, mari bercerita. Rp100 ribu,” ungkapnya sewaktu menepi di Taman Hijau Raden Saleh.

Dalam perbincangan, Lisni menyebut, dia melakukan penyewaan bayi, karena memang bayi merupakan aset paling berharga untuk menumpahkan rasa iba pengendara jalan. 
“Saya sewa malam tadi. Sistemnya per jam. Rp10 ribu untuk satu jamnya,” ungkap Lisni. 

Kala ditanya, kenapa Ardya diam saja walau digendong di tengah panas terik, Lisni awalnya menyebut kalau bayi itu memang terlelap usai makan. “Memang begitu. Jam-nya tidur tentu tidur. Kalau sudah ngantuk, dimana saja bisa tidur,” papar Lisni mencoba mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain.

Tapi, setelah sekian lama berdebat, Lisni akhirnya menyerah. Dia mengakui, kalau Ardya diberi obat tidur agar tidak rewel dalam pelukan. “Iya, dikasih obat tidur agar tidak rewel serta tidak mengganggu atau menangis ketika saya mengemis. Kalau rewel kan kita yang jadi repot dibuatnya,” ungkap Lisni.


Obat tidur yang diberi memang sangat ampuh. Penulis yang mencoba membangunkan Ardya dengan cara menggoyang bahu dan pahanya, tak berhasil. Tak ada reaksi. Ardya serupa orang yang sudah tak bernyawa. Terkulai saja di dekap sang empunya. Sementara, badannya terasa panas, karena terlalu lama ditempa matahari. Kulitnya hitam kering, dengan bibir yang pecah-pecah. Saat diusap, pahanya sangat kecil. Tulang terasa menonjol. 


Matanya tertutup rapat, tanpa bergerak sedikit juga. Pipinya terlihat kotor oleh debu jalanan, matanya berair. Rambut Ardyan yang masih jarang, memerah karena panas. Terlihat benar, bagaimana wajahnya lebih tua dari umur sebenarnya. Mungkin saja, itu karena pengaruh obat tidur yang sudah sekitar 3 bulan dia konsumsi secara paksa. Dia tak bangun.


Penuturan Lisni, obat tidur yang diberikannya berupa obat cair bermerek Sleeping Beauty. 
Dia membeli obat tidur di beberapa tukang obat yang acap keliling di Pasar Raya Padang. 
Sebotol obat tidur Sleeping Beauty dihargai Rp70 ribu. “Sebotol itu cukup untuk sebulan pakai. Sekali pakai, bayi-bayi ini bisa tidur 8-10 jam sehari,” kata Lisni sembari memperlihatkan obat yang ada di dalam sakunya.


Di bagian luar obat tertulis kalau obat itu hanya boleh digunakan, sekali dalam sehari. Cara pemakaiannya harus dicampur air putih dan cuma tiga tetes sekali minum. Jika lebih, pemakai bisa saja mengalami sakit di bagian dada. 

Akan tetapi, aturan pakai itu tak diacuhkan para pengemis. Bayi-bayi yang disewanya, diberi langsung obat itu. Sekali beri lima tetes, di atas anjuran pemakaian. “Buka mulutnya lalu beri lima tetes, semenit setelah itu tidur,” ungkap Lisdi. 
Tanpa merasa berdosa, tanpa rasa bersalah.

Menurut Rahmi Monalisa, seorang apoteker lulusan Poltekes Jakarta, Sleeping Beauty termasuk dalam obat jenis dosis maksimum, yang artinya harus diberikan sesuai resep dokter dan dilarang keras untuk anak di bawah usia delapan tahun. Sebab, Sleeping Beauty memang diperuntukan bagi orang-orang yang mengalami insomania akut. 


“Penggunaannya tak boleh sembarangan, juga mesti sesuai dosis yang dikeluarkan dokter. Apotik yang menjualnya pun mesti pula menjual pada konsumen yang sudah mengantongi resep dokter,” ungkap Rani. Rani terkejut saat mengetahui kalau obat maksimun tersebut malah diberikan pada bayi. “Pada bayi? Sangat bahaya itu. Efek jangka panjangnya mengerikan. Bisa-bisa membuat bayi itu tak bisa berpikir rasional,” lanjut Rani.

Sementara, dokter Spesialis Anestesi, Nirwan Satria SpAN menyebut, pemberian obat tidur pada bayi membuat bayi sulit berkembang, baik secara fisik atau pola pikirnya. 
“Perkembangan emosi juga terhambat, begitu juga dengan kecerdasannya. 
Sangat kasihan kita, kalau anak yang harusnya penuh keceriaan, malah dibawa mengemis dan dipaksa meminum obat yang bisa membuatnya kehilangan harapan untuk duduk di bangku sekolah,” ungkap Nirwan.


Perkataan dr Nirwan boleh jadi benarnya. Lambat-laun, karena direcoki obat tidur, perkembangan bayi-bayi jalanan melambat, pertumbuhannya terhambat. Jika kelak kian dewasa, cenderung lebih mengutamakan emosi dalam bertindak daripada otak.

Dimana hati seorang ibu? ia mengaandung selama 9 bulan. 
Tetapi ketika di lahir kan mengapa dia terlalu jahat bahkan dia tidak layak disebut sebagai IBU
Apa arti kehidupan bagi mereka yang tidak memiliki hati nurani?
Mengapa dia tega berperilaku seperti itu
Merenggut kebahagiaan anak - anaknya hanya untuk sebuah rupiah

Saya mengerti sulitnya mencari uang itu seperti apa
Tapi mengapa mereka tega ngambil HAK anak - anaknya seperti kebahagiaannya dan masa depannya 
Jika saya bertemu dengan orang tua seperti itu saya ingin berbicara

"Kehidupan ini sangat berarti. Kehidupan adalah anugrah terindah dari tuhan.
Jalankan kehidupanmu dengan kebersyukuran yang tinggi. Dengan cara itu kita bisa memperoleh kebahagiaan bersama. Tanpa menyakiti satu sama lain, terutama kepada keluargamu sendiriđź’“"




Sumber berita : Vivo.co.id
 



Dani Maharani
Manusia dan Cinta Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Believe and Journey

Believe and Journey
You'll learn, as you get older. Some beautiful paths
can't be discovered without getting lost,
laught in the face of adversity.
Yes i'm seeking for someone, to help me.
So that some day i will be the someone
to help some other one.

Great Love

Great Love
In this life we cannot always do great things.
But we can do small things with great love.

Dad & Mom

Dad & Mom
Having a place to go – is a home.
Having someone to love – is a family.
Having both – is a blessing.